Sahabat semua, setiap hari kita
melaksanakan wudhu kurang lebih lima kali dalam sehari semalam. Tapi kalau kita
lihat di sekeliling kita begitu banyak versi dalam melaksanakan wudhu. Tapi
pernahkah kita bertanya dan ingin mengetahui bagaimanakah tata cara berwudhu
yang sebenarnya? Apakah wudhu kita sudah sesuai dengan Al-qur’an dan sunnah.
Nah, disini sahabat semua bisa mengetahui tata cara berwudhu yang sebenarnya.
Yuk, kita pelajari tata caranya:
Tata cara berwudhu ini dikutip berdasarkan
kitab sifat wudhu nabi karya syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-jibrin ya
sahabat.
1. Disunnahkan mencuci kedua telapak
tangannya sebanyak tiga kali sebelum memulai wudhu’
2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air
ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)
3. Lalu Instinsyaq (mengisap air dengan hidung) lalu Intinsyar (mengeluarkannya)
4. Disunnahkan ketika menghirup air di
lakukan dengan kuat, kecuali jika dalam keadaan berpuasa maka ia tidak
mengeraskannya, karena dikhawatirkan air masuk ke dalam tenggorokan. Rasulullah
صلي الله عليه وسلم bersabda:
وَبَا لِغْ فِى الأِ
سْتِنْثَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونُ صَا ئِمًا
"Bersungguh-sungguhlah
dalam beristinsyaq kecuali dalam keadaan puasa" (HR. Imam Khamsah, sanadnya Shahih)
5. Lalu mencuci muka. Batas muka adalah
dari batas tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai dagu, dan
mulai dari batas telinga kanan hingga telinga kiri.
6. Dan jika rambut yang ada pada muka
tipis, maka wajib dicuci hingga pada kulit dasarnya. Tetapi jika tebal maka
wajib mencuci bagian atasnya saja, namun disunnahkan menyelai-nyelai rambut yang
tebal tersebut. Karena Rasulullah selalu
menyelai-nyelai jenggotnya di saat berwudhu’’ (HR. Abu Dawud, di shahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa')
7. Kemudian mencuci kedua tangan sampai
siku, karena Allah عزّوجلّ berfirman:
وَأَيْدِيَكُمْ
إِلَى الْمَرَافِقِ
"dan kedua tanganmu hingga siku" (Al-Maidah:6)
8. Kemudian mengusap kepala beserta kedua
telinga satu kali, dimulai dari bagian depan kepala lalu diusapkan ke belakang
kepala lalu mengembalikannya ke depan kepala.
Setelah itu langsung mengusap kedua telinga
dengan air yang tersisa pada tangannya.
9. Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua
mata kaki, karena Allah عزّوجلّ berfirman:
وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى
الْكَعْبَيْنِ
"dan kedua kakimu hingga dua mata kaki" (Al-Maidah: 6).
Yang dimaksud mata kaki adalah benjolan
yang ada di sebelah bawah betis. Kedua mata kaki tersebut wajib dicuci
berbarengan dengan kaki.
10. Orang yang tangan atau kakinya
terpotong, maka ia mencuci bagian yang tersisa yang wajib dicuci. Dan apabila
tangan atau kaki-nya itu terpotong semua maka cukup mencuci bagian ujungnya
saja
11. Setelah selesai berwudhu’ mengucapkan:
أَشْهَدُ أَنْ
لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ
مُهَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَ اجْعَلْنِي مِنَ
الـمُتَطَهِّرِينَ
"Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada
ilah yang berhak disembah selain Allah yang Maha Esa tidak ada sekutu baginya,
dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya
Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku sebagai
bagian dari orang-orang yang mensucikan diri" (HR. Muslim dan tambahan bagi Tirmizi. di shahihkan oleh Al-Albani
dalam Irwa')
12. Ketika berwudhu’ wajib mencuci
anggota-anggota wudhu’nya secara berurutan, tidak menunda pencucian salah satunya hingga
yang sebelumnya kering
13. Boleh mengelap/ mengeringkan
anggota-anggota wudhu’ seusai berwudhu’.
Nah, kita
sudah bahas nih bagaimana cara berwudhu dengan baik dan benar sesuai dengan
sunnah nabi. Bagi sahabat yang belum puas dengan pembahasan singkat kita kali
ini, sahabat bisa langsung cek melalui kitabnya langsung. Banyak kok di toko
buku islami. Atau buat sahabat yang gak mau repot, bisa download di sini.
Sekian
pembahasan kita di rubrik kaifiyah kali ini. Sampai jumpa pada rabu depan
dengan tema yang Insya Allah lebih bermanfa’at buat kita bersama. (ummu jarir).



0 comments:
Post a Comment